INISULAWESI.COM, BOLMONG – Tak bisa bending lagi, kecintaan rakyat Bolmong di wilayah Pantura kian memuncak. Meski akhir-akhir ini Paslon Bupati dan Wakil Bupati Limi Mokodompit – Welty Komaling terus mendapat black campaign dari lawan plitiknya, tak serta merta membuat para relawan, simpatisan dan pendukung berkecil hati. Namun semangat mereka untuk terus berjuang dan siap memenangkan paslon nomor urut 3 ini pada 27 November nanti.
Desa Lolan, Kecamatan Bolaang Timur, menjadi saksi antusiasme ribuan warga yang memadati lokasi kampanye dialogis pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Bolaang Mongondow, Limi Mokodompit dan Welty Komaling. Kehadiran kedua calon pemimpin ini disambut hangat, menandakan harapan besar masyarakat untuk perubahan positif di daerah mereka.
Dalam orasinya, Limi Mokodompit memaparkan program-program unggulan yang ditawarkan, terutama pengembangan infrastruktur pedesaan.
“Pembangunan infrastruktur yang baik akan meningkatkan mobilitas masyarakat dan membuka peluang ekonomi,” tegasnya. Ia juga menekankan pentingnya pemberdayaan masyarakat di sektor pertanian dan perikanan, dengan harapan kesejahteraan para petani dan nelayan dapat meningkat.
Welty Komaling memaparkan program inovatif “1 Ekor Sapi untuk Setiap Kepala Keluarga,” yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui peternakan.
“Dengan memberikan satu ekor sapi, kami ingin menciptakan sumber penghasilan tambahan bagi setiap keluarga,” jelasnya. Program ini juga akan disertai pelatihan dan pendampingan, agar masyarakat dapat merawat ternak secara efektif.
Kampanye ini juga dihadiri oleh tokoh masyarakat, Djelantik Mokodompit, yang memberikan dukungan moral bagi pasangan ini. Ia menilai Limi dan Welty sebagai pemimpin yang kompeten dan memiliki visi jelas untuk kemajuan daerah.
“Mari kita bersatu mendukung Limi-Welty demi kesejahteraan bersama,” serunya.
Masyarakat yang hadir menunjukkan keyakinan terhadap visi pasangan ini.
“Program-program mereka sangat relevan dengan kebutuhan kami. Kami percaya mereka bisa membawa perubahan,” ungkap Hasdy, salah satu warga. (*)